Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketika Raksasa “Search Engine” Menantang Windows

Sebuah berita yang cukup mengemparkan datang dari Raksasa Search Engine, Google. Perusaahan yang didirikan oleh Sergery Brin berencana akan menyaingi Microsoft dalam pasar OS. Google berencana akan meluncurkan OS Chrome, OS yang siap menandingi produk Microsoft, Windows 7. Walaupun hal ini dapat meruncingkan persaingan diantara keduanya, Google yakin langkahnya sangat tepat dan jenius.

Ada dua kelebihan yang ditawarkan Google OS untuk menyaingi Windows versi 7 yang baru dikeluarkan tahun ini, yakni Google OS bisa diperoleh secara bebas dan dibuat berbasis Web. Kedua hal itu diklaim pihak Google akan membantu kinerja Netbook. Alhasil piranti bekerja lebih cepat dan menawarkan beragam fasilitas terintegrasi bagi pengguna netbook.

Peluncuran Google OS selain memarakkan persaingan, diramalkan pula akan merubah komposisi pasar OS di dunia. Microsoft sebagai pemimpin pasar dengan raihan dominasi hingga 60 % patut mewaspadai gerak-gerik perusahaan mesin pencarian situs utama di dunia ini.

Fakta menunjukan, pada darsawarsa terakhir Google mampu mempecundangi Yahoo dan Microsoft dalam perang mesin pencarian situs. “Ini kejutan besar,” ujar salah seorang pengamat Teknologi, Rob Enderle.

Rob mengatakan, ini pertama kalinya persaingan pasar OS begitu kompetitif dalam beberapa tahun belakangan. Tentu ini akan menjadi semacam “kekacauan” sekaligus menentukan siapa sebenarnya pesaing serius Microsoft. “Google datang dengan ide segar dan karena fasilitas berbasis situs, google OS akan menjadi yang pertama,” ramalnya.

Tahun lalu, Google memperkenalkan browser Chrome yang sengaja didesain khusus pada situs. Layanan ini terinspirasi perkembangan masyarakat yang kini sebagian besar menghabiskan waktu menjelajah situs, seperti mencari informasi, mengecek surat elektronik, memantau berita dan menjaga hubungan dengan kerabat.

Diluncurkan pada tahun 2010, Google OS tidak akan menggunakan mode beta. Kepastian tersebut diungkapkan dalam pengumuman di blog perusahaan tersebut. Langkah itu persis yang dilakukan Google saat meluncurkan Gmail empat tahun lalu.

“Kami menyadari situasi tersegmen pada masyarakat, bagi mendefinisikan prinati lunak beta sebagai awal peluncuran, bukan orang-orang yang siap untuk pertunjukan utama,” tutur Direktur Manajemen Produk Google dalam blog Google. Keputusan menanggalkan atribut beta, kata dia, seba Google Os sudah terhitung “high bar”.

Bran Google memang kuat, namun tidak berarti selalu menang, atau paling tidak upanya berjalan mulus. Browser andalannya, Chrome, meski diakui kemampuannya secara luas, hanya mengambil 1,4 persen pasar pengguna internet dalam setahun setelah peluncuran pada September silam, demikian menurut statistik Net Aplikasi.

Sementara Microsoft dengan Internet Explorer terus menjadi favorit dengan 6 persen pengguna, disusul Firefox milik Mozilla yang kokoh di posisi kedua, menikmati 22 persen kue pembagian. Lalu Safari keluaran Apple nangkring di posisi tiga dengan prosentase 8 persen.

Isu lain yang dibutuhkan adalah mengubah mentalitas konsumen. Sebagaimana OS Google Chrome bakal menjadi bagian software berbasis web, dibanding OS Microsoft berbasis sistem dekstop, orang mungkin butuh terbiasa mengoperasikan komputer secara online sepenuhnya.

Banyak Kalangan yang masih meragukan apakah Google akan bersinar dalam pasar Operating System, sesuai dengan namanya produknya?kita tunggu saja di 2010.

Sumber Referensi: Republika online